Kamis, 01 Oktober 2015

Madu mengkristal berdasarkan kompisisi kandungan senyawanya

Komposisi alami madu salah satunya adalah Gula produksi, gula produksi ini ada beberapa pecahan senyawa lagi tetapi disini penulis akan fokus pada kandungan yang membedakan Madu yang cenderung mengkristal dan madu yang tidak cenderung mengkristal. Kandungan gula produksi yang sangat berpengaruh dalam hal diatas adalah Glukosa dan fruktosa diantara dua senyawa tersebut apabila ada yang lebih mendominasi dari yang lainnya atau sama maka menyebabkan madu cenderung ke mengkristal atau tidak cenderung mengkristal.


Untuk madu yang cenderung mengkristal senyawa yang harus mendominasi dari kedua senyawa tersebut adalah Glukosa harus lebih mendominasi atau diharuskan terjadinya madu cendrung mengkristal adalah perbandingan kandungan senyawa glukosa harus lebih tinggi dari pada kandungan senyawa fruktosa atau perbandinganya sama bisa juga.

Jadi apabila kandungan glukosa 40% dan fruktosa 30% maka madu akan cenderung mengkristal atau glukosa 35% dan fruktosa 35% maka madu masih akan cenderung mengkristal. Tetapi sebaliknya apabila kandungan glukosa lebih rendah dari fruktosa maka kemungkinan besar madu tidak akan cenderung mengkristal.

Satu sendok teh madu yang cenderung mengkristal sama dengan satu sendok makan madu yang tidak cenderung mengkristal

Madu Mengkristal sangat baik untuk dikonsumsi. Madu mengkristal akan mudah larut dalam minuman hangat seperti Teh, Kopi, Sereal dan minuman hangat lainnya, kemudian mudah dioleskan pada roti, dan lebih mudah dalam pengukuran pada saat membuat kue yang menggunakan bahan tambahan madu. Satu sendok teh madu yang cenderung mengkristal sama dengan satu sendok makan madu yang tidak cenderung mengkristal.

Mungkin yang jadi permasalan pada madu yang mengalami pengristalan adalah pada saat mengeluarkan madu dari kemasan botol yang kemasan botol madu tersebut mempunyai mulut botol yang kecil, kemudian madu mengkristal memiliki tekstur berpasir.

Tetapi walaupun mendapati permasalahan seperti diatas untuk para penikmat madu yang menginginkan kandungan yang terdapat didalam madu atau khasiat madu saya pikir tidak menjadi masalah apalagi perbandingan satu sendok teh madu yang cenderung mengkristal sama dengan satu sendok makan madu yang tidak cenderung mengkristal, wow perbandingannya hampir 50:50, berarti apabila kita membeli madu satu botol madu ukuran 1 kg yang cenderung mengkristal, maka dapat di asumsikan kita sama saja membeli 2kg madu yang tidak cenderung mengkristal.

Bagaimana juga kembali keselera masing – masing, ada dari kita yang mungkin menyukai madu yang encer sehingga rasa asamnya masih terasa, adalagi yang menyukai madu yang kental sehingga tidak ada rasa asam dari madu sama sekali seperti madu dari arab, dan ada yang suka dengan madu yang karakteristik madu yang mengambil sari bunga dari tempat dia tinggal seperti saya, karena saya berpikiran dimana kita tinggal maka disitu madu yang terbaik untuk kita. Seperti kita tinggal di indonesia maka madu asli indonesialah yang cocok untuk kita dan sebaliknya dengan negara lain.

Demikian semoga bermanfaat apabila ada isi dari artikel diatas yang perlu diperbaiki silahkan memberikan kritik dan saran melalui form coment yang telah disediakan.

Rabu, 30 September 2015

Kelebihan madu yang cenderung mengkristal

Madu mengkristal adalah salah satu sifat dari madu yang belum banyak diketahui oleh orang banyak. Bahkan banyak orang yang salah paham dikarenakan dari sifat madu tersebut, ada yang beranggapan bahwa madu yang mengkristal itu kualitasnya kurang baik, bahkan sampai ada yang bilang palsu.

Proses kristalisasi ini adalah proses alami dimana pada musim tertentu lebah mengambil sari bunga dari bunga – bunga yang madunya cenderung mengkristal, sebagai contoh...
“peternak lebah disukabumi madunya kemungkinan besar akan mengalami pengkristalan, karena di sukabumi pohon – pohon yang tumbuh didominasi oleh pohon kaliandra, jenis pohon kaliandra termasuk dalam salah satu pohon yang bunganya apabila diambil sarinya oleh lebah maka madu yang dihasilkan kemungkinan besar akan mengkristal”

“contoh lainnya pada saat peternak lebah menempatkan kotak lebahnya pada waktu musim bunga karet di perkebunan karet maka hasil madunya kemungkinan besar pasti banyak yang mengkristal, ini dikarenakan karakteristik dari sari bunga yang dihasilkan oleh pohon karet sama seperti pohon kaliandra yang cenderung mengkristal”

Kelebihan madu yang cenderung mengkristal.
  1. Akan terasa lebih manis
  2. Kandungan enzim diastase biasanya lebih tinggi
  3. Kandungan kalorinya lebih besar

Jadi madu yang mengkristal itu sebetulnya adalah salah satu ciri dari madu yang sifatnya alami. Terimkasih telah memabaca artikel Kelebihan madu yang cenderung mengkristal

Selasa, 29 September 2015

Ternyata !!! Madu mengkristal adalah salah satu tanda dari madu yang berkualitas tinggi

Pada pagi hari, ketika anda mengambil madu dari kulkas atau tempat penyimpanan anda dan anda menemui madu yang anda ambil seperti ada perbedaan tidak sama seperti pada waktu anda membelinya, ternyata madu yang ada ambil ada kristal atau madu anda mengalami pengristalan, apa yang anda pikirkan?



HAH...
Madu palsu!!!

Madu Campur Gula!!!

Kualitas madunya Jelek!!!


EITH...
Jangan berpikiran negatif dulu...

INI penjelasan kenapa madu mengkristal.

Madu mengandung konsentrasi gula yang tinggi, dengan lebih dari 70% gula dan sekitar 20% air. Ini berarti air di dalam madu harus mengikat gula lebih banyak daripada biasanya. Tingginya kadar gula di dalam madu membuat madu menjadi tidak stabil.

Kandungan gula utama di dalam madu adalah fruktosa dan glukosa. Kadar keduanya di dalam madu tergantung dari nektar sumber tanaman. Yang menyebabkan terjadinya kristalisasi adalah glukosa, karena memiliki kelarutan yang lebih rendah. Fruktosa lebih larut dalam air daripada glukosa. Ketika glukosa mengkristal, ia akan terpisah dari air dan membentuk kristal tipis. Pembentukan kristal glukosa pada madu berbeda pada tiap jenis madu. Semakin cepat kristal terbentuk, semakin halus teksturnya. 

 

Kristalisasi madu juga dipengaruhi oleh keberadaan partikel-partikel yang terkandung di dalam madu, seperti kristal polen, propolis dan serpihan lilin lebah. Partikel-pertikel tersebut bertindak sebagai inti dari pembentukan kristal madu. Madu yang tidak dipanaskan dan tidak disaring mengandung sedikit lilin lebah, polen dan propolis, akan lebih cepat membentuk kristal.

Penulis kutip dari https://brookfieldfarmhoney.wordpress.com sebenarnya pertanda madu berkualitas tinggi salah satunya adalah mengkristalnya madu.

CARA MENYIMPAN MADU BISA BIKIN MADU MENGKRISTAL


BILA Anda mempunyai stok madu dalam jumlah banyak di toples, penting untuk memperhatikan cara menyimpannya. Terkadang, madu bisa berubah bentuk menjadi kristal atau membentuk gumpalan-gumpalan. Apakah masih aman untuk digunakan?

Berikut penjelasannya sekaligus cara mencairkannya kembali, seperti diulas Tipnut:



Lelehkan dengan cara Menghangatkan

Hangatkan secara perlahan untuk mencegah kerusakan madu. Caranya, letakkan toples yang berisi madu dalam panci berisi air hangat. Atur panasnya sampai suhu max 35 derajat atau sedang-rendah dan aduk sampai kristal larut. Anda juga dapat menempatkan tabung dalam panci air hangat dan biarkan sampai mencair (tidak bertumpu pada unsur dipanaskan).

Cara cepatnya, Anda bisa memanaskan madu dengan microwave selama 30 detik dengan suhu tidak boleh lebih dari 35 derajat, aduk rata, diamkan selama 20 detik kemudian hangatkan lagi selama 30 detik. Jika masih ada butiran yang perlu dilarutkan, aduk lagi dan diamkan seperti cara yang telah disebutkan sebelumnya.

Setelah meleleh, butiran-butiran akan hilang untuk sementara waktu, tetapi bisa akan kembali pada bentuk semula jika madu tidak segera digunakan. Cukup ulangi proses penghangatan setiap kali madu yang mengkristal akan digunakan.



Madu mengkristal sangat aman diminum dan sangat dianjurkan diminum oleh mereka yang sering melakukan aktifitas kerja berlebihan.
Madu tidak akan kedaluwarsa, tapi lebih baik gunakan sebelum lima tahun karena kondisi penyimpanan dapat mempengaruhi rasa madu. Madu mengkristal sebenarnya dapat diminum. Madu tersebut akan meleleh secara perlahan-lahan saat berada di mulut. Sebagian orang bahkan ada yang memilih madu mengkristal.

APAKAH MADU ANDA MENGKRISTAL ?


Kristalisasi madu merupakan hal yang masih sangat sedikit diketahui oleh kebanyakan masyarakat. Banyak yang mengira madu yang mengkristal merupakan madu palsu. Padahal belum tentu seperti itu. Kristalisasi madu merupakan hal yang spontan dan alami terjadi. Madu murni yang tidak dipanaskan biasanya akan mengalami kristalisasi seiring berjalannya waktu. Kristalisasi madu tidak mengubah kualitasnya, kecuali warna dan tekstur yang berubah. Di beberapa negara, madu lebih disukai dalam kondisi mengkristal karena lebih mudah dioleskan pada roti tanpa menetes.
Mengapa Madu Mengkristal?
Madu mengandung konsentrasi gula yang tinggi, dengan lebih dari 70% gula dan sekitar 20% air. Ini berarti air di dalam madu harus mengikat gula lebih banyak daripada biasanya. Tingginya kadar gula di dalam madu membuat madu menjadi tidak stabil.

Kandungan gula utama di dalam madu adalah fruktosa dan glukosa. Kadar keduanya di dalam madu tergantung dari nektar sumber tanaman. Yang menyebabkan terjadinya kristalisasi adalah glukosa, karena memiliki kelarutan yang lebih rendah. Fruktosa lebih larut dalam air daripada glukosa. Ketika glukosa mengkristal, ia akan terpisah dari air dan membentuk kristal tipis. Pembentukan kristal glukosa pada madu berbeda pada tiap jenis madu. Semakin cepat kristal terbentuk, semakin halus teksturnya.
Berapa Lama Madu Akan Mengkristal?

Kecepatan kristalisasi madu berbeda pada setiap jenisnya. Beberapa jenis madu akan mengkristal dalam beberapa minggu setelah diekstrak dari sarang. Sementara beberapa jenis yang lain akan tetap dalam bentuk cair setelah berbulan-bulan atau bertahun-tahun.
Berikut ini faktor-faktor yang mempengaruhi kecepatan kristalisasi madu :
1. Sumber nektar yang dikumpulkan oleh lebah
2. Metode pemrosesan madu
3. Suhu penyimpanan madu

Kecepatan pembentukan kristal pada madu tergantung terutama pada perbandingan fruktosa dan glukosa pada madu. Madu dengan kadar glukosa yang lebih tinggi daripada fruktosanya akan mengkristal lebih cepat, seperti madu karet (multiflora) dan beberapa jenis madu hutan. Sebaliknya madu dengan kadar fruktosa yang lebih tinggi daripada glukosa akan lebih lambat mengkristal walau disimpan selama beberapa bulan atau tahun.

Kristalisasi madu juga dipengaruhi oleh keberadaan partikel-partikel yang terkandung di dalam madu, seperti kristal polen, propolis dan serpihan lilin lebah. Partikel-pertikel tersebut bertindak sebagai inti dari pembentukan kristal madu. Madu yang tidak dipanaskan dan tidak disaring mengandung sedikit lilin lebah, polen dan propolis, akan lebih cepat membentuk kristal.

Madu yang diolah dalam pabrik besar biasanya dipanaskan dan disaring dengan saringan paling halus untuk membuang partikel-partikel tersebut dan membuat madu lebih stabil dalam penyimpanan. Namun madu yang telah dipanaskan dalam suhu di atas 40oC telah kehilangan beberapa nutrisi penting, di antaranya enzim dan vitamin.

Suhu penyimpanan memiliki efek besar dalam pembentukan kristal madu. Kristal madu paling cepat terbentuk pada suhu 10-15oC (suhu kulkas/refrigerator). Pada suhu di bawah 10 oC (suhu pembeku/freezer), pembentukan kristal melambat. Suhu rendah meningkatkan kekentalan madu (madu menjadi lebih kental pada suhu dingin), sehingga pembentukan kristal melambat.
Madu tidak membentuk kristal pada suhu sekitar 25 oC (suhu ruang normal). Madu yang mengkristal dapat mencair kembali pada suhu 40 oC. Suhu di atas 40 oC dapat merusak kandungan gizi madu.
Oleh karena itu, sebaiknya simpanlah madu pada suhu ruang yang normal, sekitar 25 oC, supaya madu lebih stabil dan tidak membentuk kristal.

Bagaimana Menyikapi Kristalisasi Madu?
Penting untuk diperhatikan, bahwa kristalisasi madu bukanlah indikator utama kualitas madu. Seperti dijelaskan di atas, pembentukan kristal madu wajar terjadi pada beberapa jenis madu. Kondisi penyimpanan juga mempengaruhi pembentukan kristal pada madu. Supaya tidak mengkristal, simpanlah madu pada suhu ruang yang normal, yaitu sekitar 25 oC. Madu tidak perlu disimpan di dalam kulkas.
Jika madu mengkristal, Anda dapat mencairkannya kembali dengan menghangatkan madu di dalam wadah gelas tahan panas yang diletakkan di dalam air bersuhu 40 oC (au bain marie).